
Treadmill / ECG
Pemeriksaan treadmill atau exercise stress test digunakan untuk menentukan seberapa baik jantung merespons selama aktivitas fisik. Selama tes, pasien akan diminta untuk berolahraga menggunakan alat treadmill yang biasanya terhubung ke mesin elektrokardiogram (EKG). EKG memungkinkan dokter untuk memantau detak jantung.
Tujuan utama pemeriksaan treadmill adalah untuk membantu dokter dalam menentukan apakah jantung menerima oksigen yang cukup dan aliran darah, seperti saat berolahraga. Biasanya, pemeriksaan ini untuk orang-orang yang mengalami nyeri dada atau gejala penyakit jantung koroner.
Pemeriksaan treadmil adalah jenis pemeriksaan yang tergolong aman, karena pemeriksaan ini dilakukan di bawah pengawasan seorang profesional medis yang terlatih. Namun, tetap ada beberapa risiko yang mungkin terjadi, seperti:
- Sakit dada
- Jatuh
- Pingsan
- Serangan Jantung
- Detak jantung tidak teratur
Namun, risiko-risiko diatas sangat jarang terjadi, karena dokter akan memeriksa kesehatan fisik sebelum memulai prosedur pemeriksaan ini. Biasanya, pengidap jantung koroner atau perokok sangat aktif tidak dianjurkan melakukan tes ini.
Persiapan Pemeriksaan Treadmill
Sebelum tes, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang riwayat medis terlebih dahulu. Saat dokter bertanya, pasien harus memberi tahu dokter tentang segala kondisi atau gejala yang mungkin membuat sulit berolahraga, seperti sendi yang kaku akibat radang sendi atau sesak nafas, obat-obatan yang biasa dikonsumsi. Pastikan untuk mengenakan pakaian longgar dan sepatu yang nyaman saat akan melakukan tes.
Dokter biasanya memberikan petunjuk lengkap tentang persiapan pemeriksaan treadmill, kurang lebih, seperti:
- Hindari makan
- Merokok
- Minum-minuman berkafein selama tiga jam sebelum ujian.
- Berhenti minum obat tertentu.
- Laporkan nyeri dada atau komplikasi lain pada hari tes.
Proses Pemeriksaan Treadmill
Sebelum memulai pemeriksaan treadmill, pasien akan dihubungkan ke mesin EKG dengan cara menempelkan beberapa elektrode ke kulit. Kemudian, dokter atau perawat memeriksa detak jantung, mengukur tekanan darah dan menghitung pernapasan sebelum mulai berolahraga. Setelah itu, barulah pasien mulai berjalan perlahan di atas treadmill. Kecepatan dan tingkat treadmill akan meningkat saat tes berlanjut.
Jika pasien mengalami kesulitan terutama, nyeri dada, lemah, ataupun kelelahan, pasien dapat meminta untuk menghentikan tes. Ketika dokter sudah puas dengan hasilnya, pasien akan disuruh berhenti berolahraga. Detak jantung dan pernapasan akan terus dipantau untuk sementara waktu sesudahnya.
Setelah Pemeriksaan Treadmill
Setelah tes, pasien akan diberikan air dan diminta untuk beristirahat. Jika tekanan darah meningkat selama tes, perawat akan terus memantau tekanan darah pasien. Setelah tes, dokter akan meninjau hasilnya bersama pasien. Tes ini dapat mengungkapkan irama jantung yang tidak teratur atau gejala lain yang mengindikasikan penyakit arteri koroner, seperti arteri yang tersumbat. Jika mungkin di diagnosis memiliki penyakit arteri koroner atau masalah jantung lainnya, dokter mungkin menganjurkan lebih banyak tes lagi, misalnya CT-Scan Cardiac..