5 Tanda dan Kondisi yang Meningkatkan Risiko Osteoporosis

5 Tanda dan Kondisi yang Meningkatkan Risiko Osteoporosis

5 Tanda dan Kondisi yang Meningkatkan Risiko Osteoporosis

Osteoporosis adalah gangguan yang ditandai dengan massa tulang yang rendah, yang membuat tulang menjadi lemah dan rapuh. Baik orang dewasa maupun anak-anak dapat menderita penyakit ini. Namun, karena estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang, wanita yang telah memasuki masa menopause lebih rentan terhadap osteoporosis.

Osteoporosis sering kali berkembang tanpa gejala pada tahap awal, kecuali jika seseorang mengalami cedera. Ini karena gejala osteoporosis muncul secara bertahap seiring waktu, terutama setelah seseorang berusia 35 tahun. Kemampuan tubuh untuk memperbarui tulang mulai menurun sekitar usia tersebut, yang akan mempengaruhi kepadatan tulang.


Tanda-Tanda Osteoporosis

Kesadaran awal tentang osteoporosis sangat penting untuk pencegahan yang efektif, karena ini adalah salah satu penyakit yang gejalanya semakin parah seiring bertambahnya usia. Berikut adalah beberapa indikator dan gejala osteoporosis yang perlu Anda ketahui:

  • Nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh penurunan vertebra yang keropos.
  • Penurunan tinggi badan yang progresif.
  • Posisi membungkuk yang berlangsung lama.
  • Rentan terhadap patah tulang atau fraktur mendadak.

Segera temui dokter jika Anda mengalami salah satu, semua, atau kombinasi tanda-tanda osteoporosis. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan kepadatan tulang atau pemeriksaan mineral tulang untuk menentukan tindakan terbaik bagi kondisi Anda.


Faktor Risiko Osteoporosis

  • Jenis Kelamin

Osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, terutama pada wanita Asia dan Kaukasia. Postur tubuh wanita Asia yang umumnya lebih kecil berkontribusi pada massa tulang yang lebih rendah dibandingkan pria.

  • Hormon

Tingkat estrogen yang rendah pada wanita dapat menghambat pembentukan jaringan dan struktur tulang baru. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh menopause, operasi pengangkatan ovarium, dan kemoterapi. Tingkat testosteron yang rendah pada pria juga meningkatkan risiko mereka mengalami osteoporosis atau kehilangan tulang.

  • Riwayat Keluarga

Seseorang lebih mungkin mengembangkan osteoporosis jika anggota keluarganya memiliki riwayat penyakit ini.

  • Ukuran Tubuh

Osteoporosis lebih umum terjadi pada wanita dan pria dengan bentuk tubuh kecil dan ramping dibandingkan dengan mereka yang memiliki bentuk tubuh besar.

  • Kekurangan Vitamin D

Agar tulang tetap kuat dan sehat, tubuh memerlukan vitamin D untuk menyerap kalsium yang cukup, yang membuatnya berisiko terhadap osteoporosis. Penyakit hati bilier primer dan penyakit celiac juga dapat mengganggu fungsi usus, yang dapat menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk menyerap kalsium dengan efektif.


Mencari nasihat medis lebih awal sangat penting jika Anda memiliki salah satu faktor risiko osteoporosis di atas. Pemeriksaan fisik rutin, tes darah, dan tes urin dapat disarankan untuk mengevaluasi kesehatan tulang Anda. Selain itu, mengonsumsi makanan kaya vitamin D dan menjalani rutinitas olahraga yang teratur membantu meningkatkan kepadatan tulang. Untuk mendapatkan panduan yang disesuaikan dan penilaian menyeluruh, buatlah janji dengan spesialis di Rumah Sakit Nasional sekarang juga.

Komentar