Osteoporosis adalah gangguan yang ditandai dengan massa tulang yang rendah, yang membuat tulang menjadi lemah dan rapuh. Baik orang dewasa maupun anak-anak dapat menderita penyakit ini. Namun, karena estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang, wanita yang telah memasuki masa menopause lebih rentan terhadap osteoporosis.
Osteoporosis sering kali berkembang tanpa gejala pada tahap awal, kecuali jika seseorang mengalami cedera. Ini karena gejala osteoporosis muncul secara bertahap seiring waktu, terutama setelah seseorang berusia 35 tahun. Kemampuan tubuh untuk memperbarui tulang mulai menurun sekitar usia tersebut, yang akan mempengaruhi kepadatan tulang.
Kesadaran awal tentang osteoporosis sangat penting untuk pencegahan yang efektif, karena ini adalah salah satu penyakit yang gejalanya semakin parah seiring bertambahnya usia. Berikut adalah beberapa indikator dan gejala osteoporosis yang perlu Anda ketahui:
Segera temui dokter jika Anda mengalami salah satu, semua, atau kombinasi tanda-tanda osteoporosis. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan kepadatan tulang atau pemeriksaan mineral tulang untuk menentukan tindakan terbaik bagi kondisi Anda.
Osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, terutama pada wanita Asia dan Kaukasia. Postur tubuh wanita Asia yang umumnya lebih kecil berkontribusi pada massa tulang yang lebih rendah dibandingkan pria.
Tingkat estrogen yang rendah pada wanita dapat menghambat pembentukan jaringan dan struktur tulang baru. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh menopause, operasi pengangkatan ovarium, dan kemoterapi. Tingkat testosteron yang rendah pada pria juga meningkatkan risiko mereka mengalami osteoporosis atau kehilangan tulang.
Seseorang lebih mungkin mengembangkan osteoporosis jika anggota keluarganya memiliki riwayat penyakit ini.
Osteoporosis lebih umum terjadi pada wanita dan pria dengan bentuk tubuh kecil dan ramping dibandingkan dengan mereka yang memiliki bentuk tubuh besar.
Agar tulang tetap kuat dan sehat, tubuh memerlukan vitamin D untuk menyerap kalsium yang cukup, yang membuatnya berisiko terhadap osteoporosis. Penyakit hati bilier primer dan penyakit celiac juga dapat mengganggu fungsi usus, yang dapat menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk menyerap kalsium dengan efektif.
Mencari nasihat medis lebih awal sangat penting jika Anda memiliki salah satu faktor risiko osteoporosis di atas. Pemeriksaan fisik rutin, tes darah, dan tes urin dapat disarankan untuk mengevaluasi kesehatan tulang Anda. Selain itu, mengonsumsi makanan kaya vitamin D dan menjalani rutinitas olahraga yang teratur membantu meningkatkan kepadatan tulang. Untuk mendapatkan panduan yang disesuaikan dan penilaian menyeluruh, buatlah janji dengan spesialis di Rumah Sakit Nasional sekarang juga.
Komentar