Inovasi Pengobatan dan Teknologi Komprehensif Robotik Stroke

Inovasi Pengobatan dan Teknologi Komprehensif Robotik Stroke

Inovasi Pengobatan dan Teknologi Komprehensif Robotik Stroke

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi milik Kementrian Kesehatan, penyakit stroke menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada 2015 lalu. Dan, setahun sebelumnya, yakni pada 2014, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. 

Lantas, bagaimana dengan prevalensi stroke Indonesia yang terbaru? Menurut data dari Kementrian Kesehatan pada 2018 yang diambil melalui laman resmi instansi terkait, prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter terhadap penduduk umur lebih dari 15 tahun sebesar 10,9 persen atau diperkirakan 2.120.362 orang. 

Melihat fenomena tersebut, National Hospital berupaya ingin turut terlibat dalam penanganan stroke di Indonesia. Salah satunya melalui Center of Excellence: Stroke and Rehabilitation Center. Pada 23 September lalu, National Hospital menggelar seminar untuk tenaga medis: dokter. 

Di dalam seminar tersebut, National Hospital menghadirkan para pembicara dari dokter spesialis bedah saraf hingga dokter spesialis rehab medik. Di Stroke and Rehabilitation Center lantai 6, pasien bisa mendapatkan pengalaman rehabilitasi medik pasca-stroke dengan teknologi robotik. 

National Hospital menjadi satu-satunya rumah sakit di Indonesia timur yang menggunakan teknologi robot untuk penanganan pasca-stroke. Dengan begitu, pasien pasca-stroke bisa lebih cepat mendapatkan kembali kualitas hidupnya. 

Beberapa pembicara yang turut hadir antara lain, Dr. Achmad Firdaus Sani, dr. Sp.N(K).,FINS, Dr. dr Achmad Fahmi,Sp.BS (K) Subsp.NF.FINPS, dr. Farida A Santoso, Sp.KFR, dr. Christian Kamallan, Sp,N, MMed, dan dr. Nur Setiawan Suroto, Sp.BS (K) Vasc. 

Menjaga pola makan dan hidup sehat menjadi kunci awal untuk terhindar dari serangan stroke. Tak lupa, skrining rutin juga wajib dilakukan. Layanan penanganan stroke di National Hospital dilakukan secara komprehensif. 

Mulai dari skrining awal dengan cukup membayar Rp 2,5 juta belum termasuk diskon 20 persen (Khusus pengguna BCA Credit Card) hingga penanganan pasca-stroke dengan tenaga robot.

Komentar