Penanganan Stroke Dengan Mechanical Thromboctomy

Penanganan Stroke Dengan Mechanical Thromboctomy

Penanganan Stroke Dengan Mechanical Thromboctomy

Stroke merupakan salah satu penyakit mematikan dan penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Ada dua jenis stroke utama, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan aliran darah ke otak, sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penanganan stroke iskemik dengan teknik yang semakin populer, yaitu mechanical thrombectomy.


Apa Itu Mechanical Thrombectomy?

Mechanical thrombectomy adalah prosedur medis yang dilakukan untuk menghilangkan bekuan darah (trombus) yang menyumbat arteri di otak. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan perangkat khusus yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui kateter. 

Setelah mencapai lokasi bekuan, perangkat tersebut akan menangkap dan mengeluarkan bekuan darah, sehingga memulihkan aliran darah ke otak.


Keuntungan Mechanical Thrombectomy

Mechanical thrombectomy menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode penanganan stroke lainnya, seperti terapi trombolitik (penggunaan obat penghancur bekuan darah). Beberapa keuntungannya adalah:

  • Efektivitas Tinggi

Mechanical thrombectomy lebih efektif dalam menghilangkan bekuan darah besar di arteri besar otak. Terapi trombolitik seringkali kurang efektif untuk bekuan darah berukuran besar.

  • Waktu Tanggap

Prosedur ini dapat dilakukan dalam waktu yang lebih lama setelah terjadinya stroke dibandingkan dengan terapi trombolitik, yang harus diberikan dalam jangka waktu beberapa jam setelah gejala pertama muncul.

  • Hasil Klinis yang Lebih Baik

Pasien yang menjalani mechanical thrombectomy cenderung memiliki hasil klinis yang lebih baik dan tingkat pemulihan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima terapi trombolitik.

  • Prosedur Mechanical Thrombectomy

Prosedur mechanical thrombectomy biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf atau spesialis saraf intervensi atau radiolog intervensi di ruang angiografi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur ini:

  • Persiapan Pasien

Pasien akan diberikan anestesi lokal atau umum, tergantung pada kondisi klinis dan preferensi dokter. Pasien juga akan dipersiapkan dengan antiseptik di area selangkangan atau lengan, tempat kateter akan dimasukkan.

  • Pemasangan Kateter

Dokter akan membuat sayatan kecil di selangkangan atau lengan dan memasukkan kateter melalui arteri femoralis atau arteri radial. Kateter ini akan diarahkan menuju arteri yang tersumbat di otak dengan bantuan teknologi pencitraan seperti fluoroskopi.

  • Pengambilan Bekuan Darah

Setelah kateter mencapai lokasi bekuan darah, perangkat mekanis seperti stent retriever atau aspiration catheter akan digunakan untuk menangkap dan mengeluarkan bekuan. Proses ini biasanya melibatkan beberapa kali upaya pengambilan hingga arteri benar-benar bebas dari bekuan.

  • Pemulihan dan Pemantauan

Setelah prosedur selesai, pasien akan dipantau secara ketat di unit perawatan intensif atau ruang pemulihan. Pemantauan ini penting untuk mendeteksi adanya komplikasi seperti pendarahan atau reoklusi (penyumbatan kembali).


Komplikasi dan Risiko

Seperti semua prosedur medis, mechanical thrombectomy juga memiliki risiko dan potensi komplikasi. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Perdarahan: Risiko perdarahan dapat terjadi baik di tempat pemasukan kateter maupun di otak.
  • Reoklusi: Ada kemungkinan bekuan darah dapat terbentuk kembali setelah prosedur.
  • Infeksi: Risiko infeksi di tempat pemasukan kateter meskipun jarang terjadi.
  • Kerusakan Pembuluh Darah: Penggunaan perangkat mekanis dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.

Mechanical thrombectomy telah menjadi salah satu metode yang efektif dalam penanganan stroke iskemik akut. Dengan kemampuan untuk menghilangkan bekuan darah besar dan memulihkan aliran darah ke otak, prosedur ini menawarkan harapan bagi banyak pasien yang menderita stroke. 

Namun, seperti semua prosedur medis, mechanical thrombectomy juga memiliki risiko dan memerlukan penanganan yang tepat serta pemantauan yang ketat. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara berbagai disiplin medis, hasil yang optimal dapat dicapai bagi pasien stroke.


Komentar