Stroke merupakan salah satu penyakit mematikan dan penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Ada dua jenis stroke utama, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan aliran darah ke otak, sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penanganan stroke iskemik dengan teknik yang semakin populer, yaitu mechanical thrombectomy.
Mechanical thrombectomy adalah prosedur medis yang dilakukan untuk menghilangkan bekuan darah (trombus) yang menyumbat arteri di otak. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan perangkat khusus yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui kateter.
Setelah mencapai lokasi bekuan, perangkat tersebut akan menangkap dan mengeluarkan bekuan darah, sehingga memulihkan aliran darah ke otak.
Mechanical thrombectomy menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode penanganan stroke lainnya, seperti terapi trombolitik (penggunaan obat penghancur bekuan darah). Beberapa keuntungannya adalah:
Mechanical thrombectomy lebih efektif dalam menghilangkan bekuan darah besar di arteri besar otak. Terapi trombolitik seringkali kurang efektif untuk bekuan darah berukuran besar.
Prosedur ini dapat dilakukan dalam waktu yang lebih lama setelah terjadinya stroke dibandingkan dengan terapi trombolitik, yang harus diberikan dalam jangka waktu beberapa jam setelah gejala pertama muncul.
Pasien yang menjalani mechanical thrombectomy cenderung memiliki hasil klinis yang lebih baik dan tingkat pemulihan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima terapi trombolitik.
Prosedur mechanical thrombectomy biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf atau spesialis saraf intervensi atau radiolog intervensi di ruang angiografi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur ini:
Pasien akan diberikan anestesi lokal atau umum, tergantung pada kondisi klinis dan preferensi dokter. Pasien juga akan dipersiapkan dengan antiseptik di area selangkangan atau lengan, tempat kateter akan dimasukkan.
Dokter akan membuat sayatan kecil di selangkangan atau lengan dan memasukkan kateter melalui arteri femoralis atau arteri radial. Kateter ini akan diarahkan menuju arteri yang tersumbat di otak dengan bantuan teknologi pencitraan seperti fluoroskopi.
Setelah kateter mencapai lokasi bekuan darah, perangkat mekanis seperti stent retriever atau aspiration catheter akan digunakan untuk menangkap dan mengeluarkan bekuan. Proses ini biasanya melibatkan beberapa kali upaya pengambilan hingga arteri benar-benar bebas dari bekuan.
Setelah prosedur selesai, pasien akan dipantau secara ketat di unit perawatan intensif atau ruang pemulihan. Pemantauan ini penting untuk mendeteksi adanya komplikasi seperti pendarahan atau reoklusi (penyumbatan kembali).
Seperti semua prosedur medis, mechanical thrombectomy juga memiliki risiko dan potensi komplikasi. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
Mechanical thrombectomy telah menjadi salah satu metode yang efektif dalam penanganan stroke iskemik akut. Dengan kemampuan untuk menghilangkan bekuan darah besar dan memulihkan aliran darah ke otak, prosedur ini menawarkan harapan bagi banyak pasien yang menderita stroke.
Namun, seperti semua prosedur medis, mechanical thrombectomy juga memiliki risiko dan memerlukan penanganan yang tepat serta pemantauan yang ketat. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara berbagai disiplin medis, hasil yang optimal dapat dicapai bagi pasien stroke.
Komentar